Social Icons

Pages

Minggu, 29 April 2012

Cerpenku [Diandra]... ^_^




 ( Diandra )
Kubalutkan syal biru yang terkibarkan angin pepohonan pinggir danau pada lehernya, saat kutatap matanya aaaaaaaaaaaakh…….sejenak saja kutatap raut wajahnya jelas nampak ada rasa yang begitu, ya begitu,,,begitu sakit….dibalik senyum dari mulut yang sudah putih itu…
Bagaimana tidak, kanker otaknya kini sudah mencapai stadium akhir, dokterpun hanya mampu berkata tinggal menunggu waktu, ntah waktu tibanya keajaiban atau waktu saat aku harus rela kehilangan ia tuk selamanya.
Ya Rabb…apa aku sanggup jika harus kehilangannya?
Inginku menangis melihat kondisinya yang sudah seperti ini, badannya semakin mengecil, tubuhnya melemah dan semakin melemah, tuk sekedar memegang bola saja dia sudah ta mampu. Namun senyumnya selalu berbinar, dia ta pernah memperlihatkan kesedihannya pada siapapun.
ya Rabb…..kenapa harus dia?
Kenapa tidak aku saja ya Rabb…?
Seperti sudah menjadi sebuah keharusan setiap sore aku slalu membawanya kesini, ke tempat paling bersejarah dalam hidup kami.
Dulu…setiap sore hari kami kesini untuk bermain volley, walaupun hanya sekedar lempar2an bola tapi ini membuat kedekatan kami terus melekat. Kadang aku suka membawa teman2 team volley sekolahku untuk bermain bareng biar suasana lebih ramai dan kami bisa benar2 bermain volley.
Hingga pada akhirnya kedekatan itu membuat kami tak lagi saling memanggil ade atopun kaka, aku memanggilnya kapten cilik dan dia memanggilku pelatih muda jelek, ya….walaupun sdikit kurang mengenakan aku ta prnah mempermasalahkannya yang penting adik cilikku bahagia.
Rasanya dunia ini hanya milik kita berdua. Tapi itu dulu, tepatnya sejak 6 bulan yang lalu semuanya berubah, berubah benar2 berubah…
Kapten cilikku pingsan sehabis team yang dipimpinnya memenangkan pertandingan volley antar sekolah dan ia lama tak sadarkan diri. Aku seakan tersambar petir disiang hari saat mendengar  dokter memberitahuku kalau si kapten cilik mengidap kanker,,,ya,,,kanker otak lebih tepatnya.
Betapa sedih nya aku, Kenapa harus kanker ya Rabb?????
Betapa bodohnya aku, hampir setiap saat kulewati hari2 bersamanya tapi aku ta prnah tahu kalau ia sudah mengidap kanker setelah sekian lama. Ia ta pernah terlihat murung atau mengeluh sakitpun ta pernah.  Akhir2 ini memang aku sering menemukan keanehan, dia sering terlihat termenung seperti ada yang ia sembunyikan dariku namun saat kutanya ia slalu menjawab, ups……ta ada apa2 pelatih jelek ini hanya hal sepele biasa dalam team, jadi kapten cilik harus menyelesaikannya sendiri dan cukup diakhiri dengan senyum manisnya.
Kurangkul&kupeluk sangat erat seerat eratnya yang ku mampu, kucium pipinya dan dapat kurasakan tangannya pun bergerak hendak membalas pelukanku hingga kudengar ia berbisik lirih  “cilik sayaaaaaaaaaaaaaaaaang sma ka2, pelatih muda jelekku, spirit of my life…sampai akhir hayat ku selalu menyayangimu n selamat berjumpa dialam kekekalan di syurgaNya nanti” ku peluk lebih erat nan kuat dan belum sempat kujawab pungkasan kalimat kapten cilik tsb tubuh mungilnya semakin melemah, mendingin, dan begitu dingin dipelukanku.
Ya Tuhan…..dia telah pergi,,,dia benar2 pergi untuk selamanya….
Aku terhentak, menangis, dan menjerit. “Tuhan…..mengapa Kau ambil ia secepat ini?”
Ta tahukah Engkau aku msih ingin terus bersamanya seperti masa-masa itu…???
burung2 berkicau,,, anginpun kian terasa berhembus,,, segala hal yang ada didanau putih inipun seakan ikut berduka.
Menjalar pelangi, disenja yang menutup mentari hari ini, hari terakhirku bersamanya, ya,,,hari terakhir bersama adik mungilku sang kapten cilik diandra…Selamat jalan…peluk cium  yang tak ingin kusudahi….
kusadari, sungguh !! ini jalan dariNya,
Biarlah resah lara terkubur dalam ketiadaan,
Biarlah tak ku temui ngkau dalam kenyataan,

Doa yang terbaik melebihi apapun untuk ragamu,
Dan tangan Tuhan biarlah memeluk erat nafasmu…
Tuhan……..
Sekarang ku hanya bisa berdoa,
Semoga Kau memberi tempat yang terindah buat diandra adik mungilku….
I always to Hope For You God…

Rabu, 04 April 2012

Kala kerinduan menyapa jiwa,
ingin ku panggil namamu sekeras yang ku bisa,
namun rasanya niat itu ku urungkan saja,
soalnya bngung lgi rindu sma spa....